ERP (Enterprise Resource Planning)

|

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

Testing (Pengujian Perangkat Lunak)
Adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.
Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.
Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.
          Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah:
1.      Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan
2.      Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
3.      Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
     Sasaran itu berlawanan dengan pandangan yang biasanya dipegang yang menyatakan bahwa pengujian yang berhasil adalah pengujian yang tidak ada kesalahan yang ditemukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu pengujian tidak dapat memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan bahwa ada kesalahan perangkat lunak.
     Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak, yaitu:
Ø    semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program gagal.
Ø    Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan.
Ø    Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.
Ø    Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang besar”, Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah focus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.
Ø    Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.
Ø    Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independent
          Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain suatu program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.
          Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4 kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-box, pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.
    
Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan memastikan cakupan.
          Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.
           Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.
          Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.
          Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.
         
Integrasi Top-Down adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke bawah melalui hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi intergrasi top-down memeriksa control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam proses pengujian. Pada struktur program yang difaktorkan dengan baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.
          Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.
         
Pengujian Integrasi Bottom-up memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:
1.      modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan subfungsi perangkat lunak spesifik.
2.      Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan output test case
3.      cluster diuji
4.      driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas di dalam struktur program.

IMPLEMENTASI ENTEPRISE SISTEM

          Enterprise system adalah  sistem berbasis software untuk membantu pengelolaan sistem informasi pada suatu organisasi dengan skala besar. Skala besar berarti volume transaksi yang besar, concern terhadap kualitas informasi yang tinggi, mengintegrasikan berbagai proses bisnis, lintas bidang (horisontal) maupun lintas strata (vertikal). Contoh dari ES adalah ERP (Enterprise Resource Planning) atau e-Business secara umum, e-Government, dan ingrated software lainnya.
Mengimplementasikan ES tidak mudah, atau setidaknya memilki strategi yang berbeda dengan sistem lain yang terbatas ruang lingkupnya, penggunanya dan tidak terpadu. Implementasi di sini bermakna bahwa software telah dapat digunakan dan bisa memberikan value bagi penggunanya sesuai tujuan pemanfaatan software tsb. Implementasi ini bisa dilakukan secara internal organisasi (oleh divisi IT/MIS) atau dengan pihak eksternal dalam kerangka proyek dan terikat legalitas berbentuk kontrak.
implementator sebagai pihak eksternal yang melakukan implementasi dan klien sebagai organisasi yang diimplementasikan softwarenya.
          Implementasi ES berbeda dengan implementasi software berskala kecil atau yang penggunanya tunggal seperti MS Word, Database Rental VCD atau website, meskipun produknya sama-sama software yang berjalan di atas server dan membutuhkan konektivitas. Tentu nanti ada strategi yang berbeda, metode pemilihan bahan yang berbeda, tahapan yang berbeda, standar-standar tertentu, dst. Demikian pula dalam konteks software, bisa dipilah berdasar cakupan penggunaannya, bisa dilihat juga dari jenisnya (generik dan customized), yang masing-masing punya strategi implementasi yang berbeda. SE berkaitan dengan pengelolaan sistem informasi, yang tidak hanya bicara teknologi saja, tapi berkaitan dengan proses bisnis, struktur organisasi dan manusianya.
          Pola pikir ”developer” adalah menganggap suatu problem bisa selesai dengan solusi berbasis software yang baik dan tepat. Tapi apakah cukup seperti itu? Dalam membangun solusi, ya itu cukup, tapi belum tentu menjamin kesuksesan implementasi. Pola pikir developer cenderung berfokus pada analisis dan development tidak pada implementasinya. Padahal sukses tidaknya proyek software, baik buruknya reputasi implementator, seringkali orang luar melihat pada keberhasilan implementasinya dan value yang didapatkan klien. ES untuk organisasi dengan puluhan divisi, ribuan orang, puluhan kepentingan, dan mungkin ratusan konflik. Apalagi jika software yang kita implementasikan bukan sekedar supporting tools tapi adalah core dari bisnis itu sendiri (konsep e-business). Cara implementasi dengan pola pikir seperti ini hanya akan menghasilkan solusi dan software yang bagus, tapi tidak optimal dan memberikan value untuk organisasi tsb, atau bahkan malah tidak pernah akan digunakan.
          Implementator tidak bisa memposisikan diri sebagai project manager pada sebuah proyek yang berkaitan langsung dengan proses bisnis internal klien. Seorang project manager harus mampu mengelola semua resource berkaitan dengan proyek. Kadang kita tidak menyadari bahwa sebagaian besar resource dari proyek software justru berada di sisi organisasi klien. Sementara, project manager seharusnya memiliki akses ke seluruh resource tersebut, karena jika tidak, itu bukan project manager namanya.
          Dalam kasus ini, maka project manager seharusnya justru berada di sisi klien, bukan implementator. Akan sia-sia jika aktivitas project planning, project controlling dsb sepenuhnya dilakukan oleh implementator, sementara klien hanya ”tahu beres” saja. Pada akhirnya aktivitas-aktivitas project management tsb hanya akan menghasilkan berkas-berkas dan dokumen administratif saja, yang pada kenyataannya tidak pernah dilaksanakan.
          Peran yang paling pas untuk implementator adalah sebagai konsultan. Tugas utama dari konsultan adalah memberikan informasi, mendampingi, memfasilitasi dan menjadi motor ”behind the screen”. Tentu saja jika kontraknya melibatkan pengadaan software, konsultan juga akan melakukan development atau implementasi secara teknis, namun implementasi keseluruhannya harus dipimpin oleh klien sendiri melalui project manager. Jika klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola proyek software, itulah tugas konsultan untuk mendampinginya, sehingga proses project planning, control, evaluation, dst sepenuhnya akan berasal dari ide-ide, komitmen dan effort dari klien sendiri.
          Tugas konsultan adalah memfasilitasi dan mengarahkannya. Model seperti ini yang kemudian memunculkan teknik JAD (Joint Application Design), yang intinya adalah melibatkan dan kolaborasi seluruh stakeholder proyek. salah satu fase dalam implementasi sistem adalah fase transisi, yang pasti akan menuntut perubahan baik kecil maupun besar. Adanya sistem baru, mau tidak mau akan merubah proses bisnis. Perubahan proses bisnis berarti perubahan cara kerja, alur kerja dan bahkan budaya kerja. Perubahan ini menyangkut aspek people dan proses bisnis, sehingga dikenal konsep change management.
          Dalam eksekusinya, change ini harus dipimpin dan dimanage oleh leader di internal organisasi. Yang jelas seorang konsultan tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan tentang software engineering dan hal-hal teknis, dan juga tidak cukup ditambah dengan pengalaman dan keterampilan project management, namun konsep dan bestpractice tentang change management, communication skill yang excellent sangat diperlukan.

JAD (Joint Application Development/Design) sebagai salah satu teknik manajemen dalam mengimplementasikan sebuah sistem informasi (SI) dalam konteks proyek. porsi terbesar dan terumit dari proses implementasi SI adalah justru pada proses transisinya, karena terkait banyak aspek tidak hanya di sisi teknologi tapi harus memahami sisi sosial, manajerial dan SDM.

Implementasi SI
Masalah terbesar dari implementasi SI adalah untuk mengetahui kebutuhan dari user, apalagi dengan karakter proyek :
  • Sistem yang melibatkan multi-organisasi/divisi (penggunanya dari beberapa role dan divisi)
  • Bisnis proses yang kompleks
  • Kebutuhan yang sangat spesifik dan customized.
          Dengan karakter proyek yang semacam ini, tidak cukup bagi seorang system analyst (SA) menentukan kebutuhan hanya dengan teknik wawancara, observasi ataupun kuesioner. Banyak kasus ditemui, bahwa pada akhirnya apa yang kita dapatkan dari proses analisa kebutuhan di awal proyek, tidak match dengan kebutuhan sesungguhnya dari pengguna sistem, sehingga sistem akhirnya tidak dapat digunakan dengan baik.          Masalah lain adalah di sisi waktu. Teknik-teknik seperti itu seringkali sangat time consuming, sangat membutuhkan waktu yang lama. Sering juga tim developer dihadapkan situasi bahwa tidak semua stakeholder proyek memiliki kepedulian yang sama dengan yang lain. Seorang manajer tidak mengetahui kebutuhan detail dari staf-staf operasional, sementara itu staf operasional mungkin juga tidak memahami sepenuhnya spirit, goal dari SI. JAD merupakan sebuah teknik yang berfokus pada keterlibatan dan komitmen pengguna dalam menentukan kebutuhan dan merancang (desain) aplikasi. JAD biasanya dilakukan dalam bentuk tim yang merupakan gabungan dari seluruh stakeholder proyek, yang bekerja dalam bentuk workshop-workshop atau forum diskusi.
Kenapa workshop ? karena teknik JAD ini bukanlah sekedar rapat-rapat, yang biasa dilakukan dalam sebuah proyek dan melibatkan seluruh stakeholder proyek. JAD adalah tim yang nantinya akan membuat rancangan dan mengawasi, memonitor bersama jalannya proyek.

Siapa yang perlu terlibat ?
Secara garis besar yang perlu terlibat adalah :
1.      Sponsor. Sponsor ini berarti project owner, memiliki kedudukan yang cukup tinggi dalam organisasi dan sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam pengelolaan sistem informasi. Satu hal yang penting dilakukan oleh seorang project owner adalah komitmen yang kuat akan implementasi SI yang dilakukan. Without the executive sponsor's commitment, people do not show up for workshops on time or sometimes at all. Schedules change and projects are delayed. In short, without an executive sponsor, there is no project!
2.      Business Users. Business User ini terdiri dari 2 jenis, yaitu real end user dan representative end user. Real end user adalah person yang melakukan pekerjaan real di lapangan. Dalam kasus, ini adalah operator-operator. Sedangkan representative end user adalah person yang mengetahui seharusnya bisnis proses itu dilakukan, memahami spirit dan goal dari sistem yang dikelolanya. Biasanya ini adalah kepala bagian, manajer, atau operator senior.
3.      System Analyst (Tim Developer). Person/tim ini yang akan in-charge dari sisi teknologi dan proses engineeringnya.
4.      System Experts. Tidak semua referensi mencantumkan peran ini. Perannya lebih seperti konsultan yang memahami seluk beluk bisnis proses dari sisi konseptual dan berbasis pengalaman.
5.      Facilitator. Seorang fasilitator berfungsi sebagai moderator dan mengarahkan setiap aktivitas JAD yang melibatkan banyak pihak, untuk menjadi efektif. Seorang fasilitator harus memiliki kecakapan yang baik dalam berkomunikasi, memberikan stimulus-stimulus dan trik-trik agar diskusi bisa berjalan dengan baik.
Tentu saja, setelah penyusunan tim JAD, diperlukan strategi yang tepat dalam melakukan workshop-workshop, sehingga proses dilakukan lebih efektif. Yang jelas, teknik ini sudah terbuktif efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah implementasi SI.

referensi:
http://pasca.uns.ac.id/~saptono/testing/OOTesting.pdf
http://blog.aslingga.com/2009/12/15/software-testing/
http://bagusalfiyanto.blogspot.com/2010/06/software-pengujian-perangkat-lunak.html

soal bahasa indonesia SMP kelas IX

|


Bacalah bacaan berikut dengan sesama kemudian karjakan soal nomor 1 & 2!
                Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, jam opersional angkutan berat harys diatur lebih ketat. Angkutan berat sering kali menghambat arus lalu lintas dari segi volume ataupun kecepatan laju di jalanan Ibu Kota.

1.       Gagasan utama paragraf pertama tersebut adalah             .....
A.      Pengaturan jam operasional angkutan berat                               C. Kecepatan laju di jalanan
B.       Kemacetan karena angkutan berat                                 D. Jam operasi angkutan berat

2.       Kalimat utama paragraf kedua tersebut terdapat pada kalimat     ...
A.      Pertama                                                       C. Ketiga
B.      Kedua                                                           D. Keempat

3.       Beberapa ruas jalan di Bekasi sudah selesai diperbaiki dengan cara pengaspalan ulang maupun pengecoran/pembetonan. Namun sayang, perbaikan dibeberapa ruas yang tersisa mengganggu kemulusan jalan. Jalan berlubang cukup dalam dan mengakibatkan arus kendaraan menjadi kendaran menjadi tersendat.

Kritikan terhadap isi paragraf tersebut adalah     ...
A.      Ruas jalan yang rusak diperbaiki dengan pengaspalan
B.      Beberapa ruas jalan banyak yang berlubang
C.      Ruas jalan di beberapa tempat telah selesai diperbaiki
D.      Perbaikan jalan yang rusak harus segera di selesaikan

Bacalah bacaan berikut dengan seksama kemudian kerjakan soal nomor  4 dan 5!
Cermati kutipan teks berita berikut!
TEKS BERITA I
TEKS BERITA II
Lebih dari 20 orang hilang dan diperkirakan tewas akibat tenggelamnya perahu yang membawa 40 imigran di sekitar Kepulauan Cocos,Australia. Perahu terbalik, lalu tenggelam setelah menabrak karang. Sebelumnya, pada minggu malam (1/11) perahu itu telah mengirim sinyal tanda bahaya.
Minggu malam (4/11), perahu yang membawa 40 imigran tenggelam. Diperkirakan 20 orang tewas karena hingga saat ini belum di temukan. Lokasi kejadian di sekitar 650 kilometer sebelah utara Kepulauan Cocos, Australia. Kapal tersebut telah mengirim sinyal tanda bahaya sebelum tenggelam.

4.       Kesamaan informasi pada kedua teks berita adalah           ...
A.      Jumlah korban jiwa                                     C. Musibah kapal tenggelam
B.      Kerugian yang di derita                              D. Penyebab kapal tenggelam
   
5.       Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ...
A.      Teks berita pertama diawali kapan, teks kedua diawali apa
B.      Teks berita pertama diawali siapa, teks kedua diawali kapan
C.      Teks berita pertama diawali kapan, teks kedua diawali siapa
D.      Teks berita pertama diawali siapa, teks kedua diawali di mana

6.       Musim kemarau yang panjang mengakibatkan sawah mengering. Tanaman pada mati. Petani resah dan khawatir bila tak kunjung hujan. Semoga hujan akan segera turun.

Kalimat yang berisi fakta pada teks tersebut terdapat pada kalimat          ...
A.      Pertama                                                               C. ketiga
B.      Kedua                                                                   D. Keempat

7.       (1) pendukung Timnas merasa sedih dan Kecewa. (2) pada pertandingan Leg 1, tiga kali gawang dijebol  lawan. (3) pertandingan tersebut dilaksanakan di Bukit Jalil, Malaysia. (4) Namun, Timnas berharap pada pertandingan berikutnya dapat mengalahkan Malaysia.

Dua kalimat berisi pendapat pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor        ...
A.      (1) dan (2)                                                            C. (2) dan (3)
B.      (1) dan (4)                                                            D. (3) dan (4)

8.       Akibat kemiskinan, masyarakat pesisir menempuh cara lain untuk menambah penghasilannya. Langkah termudah adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar pantai dan lautan. Di antaranya, menebang hutan bakau dan menambang terumbu karang.

Simpulan paragraf tersebut yang tepat adalah    ...
A.      Masyarakat pesisir akan menebang hutan-hutan bakau
B.      Masyarakat akan melakukan penambangan terumbu karang
C.      Masyarakat belum memanfaatkan sumber daya pantai dan laut
D.      Masyarakat pesisir memanfaatkan sumber daya pantai dan laut



Bacalah bacaan berikut dengan sesama kemudian karjakan soal nomor 9 dan 10!


         Pernyataan tim ekonomi dinilai terlalu optimis. Memang, dalam lima tahun terakhir perekonomian tumbuh 5.7%. Tetapi apakah dengan tim ekonomi yang baru dibentuk ini juga akan menghasilkan hal yang sama? Hal itu masih menjadi tanda tanya.
         Tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II ini ditantang untuk menjawab keraguan publik. Tim itu harus menjawab keraguan publik sehingga publik kembali percaya terhadap kemampuan dan ketangguhan tim Kabinet Indonesia Bersatu II.

9.       Gagasan utama tajuk tersebut adala         ...
A.      Kemampuan dan ketangguhan tim
B.      Keraguan publik pada tim ekonomi
C.      Tim ekonomi yang sudah tangguh
D.      Tujuan yang ingin dicapai oleh tim

10.   Letak kalimat fakta pada tajuk tersebut adalah    ...
A.      Paragraf I kalimat I
B.      Paragraf I kalimat II
C.      Kalimat I paragraf I
D.      Kalimat II paragraf II

      Dampak krisis gelombang tak ayal lagi menghantam pula perekonomian kita. Kegiatan industri menurun drastis, mengakibatkan munculnya ancaman pemutsan hubungan kerja (PHK) besar-besaran . kita jelas tak bisa menggap enteng ancaman tersebut. Untuk itu, pemerintah telah menyiapankan stimulus ekonomi agar industri isa kembali bergerak .
   Persiapan yang kini  dilakukan pemerintah itu memang sanagt diperlukan . meski agak terlambat , tetapi bukan berarti tidak diperlukan. Bahkan , stimulus inilah yang nantinya bakal ikut mententukan cepat lambatnya kita bisa bertahan dan keluar dari badai krisis .

11.   Keberpihakan penulis tajuk tersebut adalah kepada         ...
A.      Pelaku industri                                                          C. Pengusaha
B.      Tenaga kerja                                                              D. Penguasa

12.   Simpulan tajuk tersebut adalah   ...
A.      Pemberian stimulus ekonomi kepada industri dilakukan secara massal oleh pemerintah .
B.      Pendataan industri secara tepat dalam pemberian stimulus ekonomi dapat mengurangi  PHK.
C.      Dampak krisis terhadap industri di Indonesia terlihat dari adanya  stimulus ekonomi  pemerintah.
D.      Stimulus ekonomi menentukan cepat lambatnya kita dalam mendata jumlah PHK tenaga kerja.

15.   Cermati tabel berikut !
Kode Buku
Klasifikasi
Jumlah Buku
Pembaca
500
Ipa dan Ilmu Murni
454
131
600
Ilmu Terapan
490
310
700
Kesenian dan Olahraga
488
444
800
Kesusastraan
987
1.350
Informzasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah ...
A.      Buku Ilmu Terapan lebih sedikit daripada Kesenian dan Olahraga
B.      Jumlah buku dan pembaca buku Kesusastraan paling banyak
C.      Selisih jumlah buku Kesusastraan dengan Ilmu Terapan sebesar 100 buah
D.      Tidak perbedaan jumlah pembaca buku Ilmu terapan dengan Kesusastraan



·         Bacalah puisi berikut dengan seksama kemudian kerjakan soal nomor 17 dan 18 !

Sahabatku ...
Terlalu cepat kau pergi
Di usiamu yang muda
Kenapa ini terjadi ?
Sahabat ...
Doaku semoga
Tuhan selalu bersamamu ...

17.    Tema puisi tersebut adalah ...
A.      Perdamaian                                                                                C.    Perdebatan
B.      Persahabatan                                                            D.    Perjanjian

18.    Suasana yang tergambar dalam puisi tersebut adalah ...
A.      Gembira                                                                      C.     Sedih
B.      Geram                                                                          D.     Marah

·         Bacalah puisi berikut dengan seksama kemudian kerjakan soal nomor 19 dan 20 !

...  Oh Tuhan,
Semoga dipertemukan
Kurindu ingin bertemu
Denganmu ibuku ...

Ibu ...
Di manakah kau berada ?
Ku ingin kau di sampingku
Saat kuingin dekat padamu
...

19.    Citraan bait pertama puisi tersebut adalah ...
A.      Perasaan                                                                                      C.   Penciuman
B.      Penglihatan                                                                                                D.   Pendengaran

20.    Tujuan kutipan puisi tersebut adalah ...
A.      Menceritakan kasih sayang ibu                                          C.   Menceritakan kebahagian ibu
B.      Keinginan untuk bertemu ibu                                             D.   Menyampaikan rasa bahagia

·         Bacalah kutipan cerpen berikut dengan seksama kemudian kerjakan soal nomor 21 dan 22 !

... (1) “ siapa yang mau ikut?” tanyaku. Semua diam tak beranjak. (2) “Percayalah, bila kita yakin pada Tuhan , maka tidak perlu takut.”  (3) “Ya,deh... jika begitu aku ikut kamu,” jawab Andre. (4) Lalu, kami pun meninggalkan pos ronda.
...

21.    Bukti watak tokoh aku adalah pemberani dalam kutipan tersebut ditandai nomor ...
A.      (1) dan (2)                                                                                     C.   (2) dan (3)
B.      (1) dan (3)                                                                                     D.   (2) dan (4)

22.    Bukti latar tempat kutipan cerpen tersebut ditandai nomor ...
A.      (1)                                                                                                    C.   (3)
B.      (2)                                                                                                    D.   (4)

·         Bacalah kutipan cerita berikut dengan seksama kemudian kerjakan soal nomor 22 dan 23 !

...  Bu Nani sudah menunggu di teras rumah . dia tahu sekali jam berapa anak-anaknya pulang sekolah. Dan sekarang mereka sudah terlambat tiga jam !
                                Begitu mobil memasuki halaman, Bu Nani siap-siap memuntahkan kemarahannya. Dia hanya menunggu sampai anak-anaknya turun dari mobil.
                                Lealah yang pertama-tama turun dari pintu belakang mobil. Bajunya kotor dan koyak-koyak. Jalannya terpincang-pincang. Ketika dia berada lebih dekat lagi, Bu Nani bisa melihat dagunya memar. Bibirnya berdarah. Lututnya luka. Dia menjadi khawarir. Apa yang telah terjadi ?
                                ...

23.   Sudut pandang pengarang dalam kutipan cerita tersebut adalah ...
A.      Orang pertama, pelaku utama                               C. Orang ketiga, pelaku utama  
B.      Orang ketiga, serba tahu                                          D. Orang pertama, pelaku sampingan    

24.    Konflik yang terdapat pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A.      Bu Nni menunggu anaknya pulang                     C. Kemarahan yang tak tertahankan lagi
B.      Terjadi kecelakaan yang tiak terduga                                D. Keluarga Bu Nani keluarga bahagis

25.   Bacalah kedua kutipan novel di bawah ini !
Kutipan I
                  ... Bagaimana tidak begitu ? cobalah kaupikir ! aku harus duduk dengan orang, yang bukannya tiada kusukai saja, tetapi orang orang yang memutuskan pengharapan yang ku amalkan siang dan malam, yang menceraikan aku dengan kekasihku ....

Kutipan II
                  ...Dengan bermandikan keringat, Amin menawarkan koran. Ia menantang kehidupan di kota. Sebelumnya, ia tak berkeinginan mengadu nasib di kota. Namun, karena tergiur oleh bujukan temannya, akhirnya ia meninggalkan desanya.      ....
Perbedaan sudut pandang kedua kutipan novel tersebut adalah ...
Kutipan I
Kutipan II
Sudut pandang akuan
sudut pandang diaan
Sudut pandang diaan
Sudut pandang akuan
Orang pertama
Orang ketiga
Orang pertama pelaku sampingan
Orang ketiga

A.       
B.      .
C.      .
D.      .

·         Bacalah kutipan drama berikut dengan seksama kemudian kerjakan soal nomor 26 dan 27 !
(1)    Rama             : Assalamualaikum. Rama pulang, Mama di mana ?
(2)    Mama           : (suara pelan) Di kamar, Ram. Huk ... huk ... (batuk-batuk)
(3)    Rama             : Mama kenapa ? (nada sedikit khawatir) Rama ambilkan air, ya!
(4)    Mama           : Mama demam, Nak, Tolong ambilkan obat dikotak P3K !
(5)    Rama             : Baik, Ma. (bergegas ambil obat dan membantu  meminumkannya)

26.   Latar tempat pada kutipan drama tersebut pada ...
A.      (1)                                                                                      C. (3)
B.      (2)                                                                                      D. (4)

27.   Amanat dalam kutipan drama tersebutadalah ...
A.      Perhatian dan peduli kepada orangtua.             C. Dahulukan keluarga daripada teman.
B.      Mendahulukan kepentingan pribadi.                 D. Jangan cepat berprasangka buruk.

28.   Hari ini, Minggu, 26 Desember 2010, aku dan ayahku menjadi juara pertama dalam perlombaan memancing. Kami mendpat hadiah sebuah televisi.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, kalimat yang tepat untuk ditulis dalam buku harian adalah ...
A.      Minggu, 26 Desember 2010, hari yang sangat menyenangkan. Aku dan ayahku juara lomba pertama lomba memancing. Kami mengalahkan peserta yang lain.
B.      Minggu, 26 Desember 2010, hari yang sangat menyenangkan bagiku. Aku mndengar kabar baha ayahku juara pertama memancing. Ayahku mendapat hadiah sebuah televisi.
C.      Minggu, 26 Desembaer 2010, hari yang tidak akan aku lupakan. Aku dan ayahku menajdi juara pertama lomba memancing. Kami mendapat hadiah sebuah televisi.
D.      Minggu, 26 desember 2010, aku dan ayahku menjadi juara pertama. Mengapa kami juara, ya? Karena kami, mereka tak bisa menjadi juara dan tidak bisa mendapatkan hadiah.

29.   Ketua OSIS, ... Setelah selesai, letakkan di meja bapak.
Bagian yang rumpang pada pesan singkat tersebut dapat dilengkapi dengan ...
A.      Segera buatkan laporan kegiatan PENSI .
B.      Harap semua pengurus OSIS diundang untuk rapat .
C.      Pengurus OSIS mempersiapkan kegiatan rapat pensi .
D.      Semua pengurus OSIS harap mengikuti rapat PENSI .

30.   Pembina OSIS meminta ketua OSIS menyiapkan acara penyambutan undangan persahabatan.
A.      Siapakan sambutan menjelang pertandingan persahabatan .
B.      Harap semua pengurus OSIS diundnag untuk rapat .
C.      Segera siapakan daftar hadir peserta undangan persahabatan .
D.      Siapkan acara penyambutan untuk tamu undangan persahabatan .

31.   Perhatikan pernyataan berikut !
(1)    Tidak hanya keckapan, lomba ini memerlukan kerja sama tim .
(2)    Mereka mengadakan lomba pasang dadu .
(3)    Malam harinya dilanjutkan jurit mlam .
(4)    Rombongan tiba di Cibubur pada pukul 10.00 WIB .
(5)    Persami berakhir pada hari Minggu, tepat pukul 1.00 WIB .
(6)    Siswa SMP Kurnia mengadakan persami ke Cibubur .

Urutan kalimat tersebut yang tepat untuk laporan adalah ...
A.      6-2-3-1-5-4
B.      6-4-2-1-3-5
C.      6-4-5-3-2-1
D.      6-2-5-3-4-1