arti penting organisasi

|

Badan Narkotika (BNK) tingkat kecamatan mengajak para RT/RW dan Lurah melakukan pengawasan, dan penyuluhan bahaya penggunaan narkoba dimasing-masing lingkungan.

Hal tersebut dilakukan untuk pencegahan terhadap masuknya peredaran gelap narkoba di lingkungan.

“Disetiap gang, atau jalan yang ada di lingkungan agar dipasang papan nama bebas dari narkoba,” kata H. Zainal Abidin Mubarok disela-sela penyuluhan bahaya penggunaan narkoba di gedung Balai Rakyat, Jl. Merdeka, Kel. MekarJaya, Kec. Sukmajaya baru-baru ini.

Menurut dia, pengguna narkoba merusak kehidupan. “Jadi, jangan coba-coba mengkonsumsi narkoba karena hal itu sangat berbahaya,” ujarnya.

Untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba, lanjut dia, bagi para warga agar senantiasa waspada. Apabila ada warga yang gerak-geriknya mencurigakan patut diawasi. “Jadi, warga juga kudu waspada untuk mempersempit gerak pengedar narkoba di lingkungan.

Ditambahkannya, kepada warga jangan segan-segan melaporkan apabila diketahui adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap barang haram tersebut. (By : Monitor Depok)

Analisis :

Cuplikan diatas merupakan organisasi sosial. Organisasi sosisl adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat. Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul-timbul aturan-aturan yang disebut norma kemasyarakatan. Organisasi sosial diatas contohnya Kecamatan, RT, RW, dan Lurah. Selain itu, cara kepemimpinannya sudah benar, karena cara kepemimpinan yang benar adalah :

1. Ada banyak tipe – tipe kepemimpinan yang bisa diterapkan dalam organisasi. yang pertama tipe kepemimpinan otoriter. Pemimpin model ini mempunyai wewenang penuh dalam memutuskan sebuah kebijakan. Kedua tipe kepemimpinan demokrasi, model kepemimpinan ini dalam mengambil kebijakan selalu melibatkan orang-orang dalam organisasi. Tipe kepemimpinan Lessees fair, model tipe kepemimpinan ini memberikan kebebasan untuk mengambil kebijakan. Dari model – model tipe kepemimpinan diatas yang lebih cocok untuk organisasi sosial adalah tipe Demokrasi yang memiliki kesejajaran orang – orang dalam organisasi.

2. Didalam organisasi sosial tentunya masing – masing mempunyai fungsi dan peran yang mana satu dengan yang lainya ada saling keterkaitan dan saling mendukung. Disini tidak ada istilah orang nomor satu, bos, follower dan suportdinate, akan tetapi semuanya adalah pemimpin sesuai dengan fungsi dan peranya masing – masing. Kepemimpinan dalam organisasi sosial yang lebih cocok adalah semuanya sejajar yang masing – masing orang mempunyai fungsi yang sama menuju pencapaian visi dan misi organisasi. Artinya posisi Visi dan Misilah yang menjadi landasan kerja dalam organisasi.

3. Tentunya komunikasi efektif sangat diperlukan di organisasi sosial sebagai fungsi kontrol dan evaluasi pencapaian visi dan misi organisasi. Tanpa adanya komunikasi yang efektif organisasi akan mengalami kendala kendala untuk pencapaian visi yang telah dicanangkan. Dan diperlulkan juga kerjasama masing-masing bidang untuk menjalankan organisasi dan menghindari keterbatasan – keterbatasan yang ada dalam oraganisasi.

4. Masing-masing orang dalam organisasi sosial seyogyannya menganggap dirinya sebagai pemimpin. yang bertumpukan pada Creators of Growth and Learning (pengagas perkembangan dan pembelajaran). Sehingga masing – masing orang dalam organisasi tidak menganggap dirinya sebagai supordinate saja yang identik denga istilah direct report atau yesman.

5. Setiap orang dalam organisasi sosial mempunyai tugas dan tangung jawab yang harus dijalankan secara profesional dan mempunyai kebijakan – kebijakan yang mandiri dengan tetap mengacu pada peraturan – peraturan organisasi yang telah ditetapkan. Sehingga tidak ada rasa ketakutan untuk bersifat mandiri dalam kebijakan dalam organisasi sosial karena masing – masing bidang menerapkan kepemimpinan sejajar untuk pencapaian visi dan misi.

6. Model kepemimpinan yang sejajar diharapkan akan mampu mendongkrak loyalitas dan rasa memiliki masing – masing orang dalam organisasi karena adanya kejelasan tugas dan tanggung jawab dimasing – masing sistem. Masing-masing sistem akan bekerja dan memperjuangkan tugas – tugas yang telah dibuat dan ditetapkan bersama dengan mengindahkan wewenangya untuk bergerak leluasa demi pencapaian visi dan misi.

7. Ketika orang – orang dalam organisasi hanya menjalankan tugas – tugas yang sifatnya top down yang hanya menjalankan sesuai dengan yang telah disepakati dengan tidak mengindahkan wewenang-wewenang untuk mengambil kebijakan ketika permasalahan – permasalahan timbul dan perkembangan dalam menjalankan tugas – tugas organisasi maka ini akan menghambat kreatifitas anggota yang tentunya akan menghambat pencapaian visi dan misi organisasi.

8. Dalam percepatan pencapaian Visi dan misi organisasi diperlukan loyalitas anggota organsasi yang benar-benar militan. Yang mana pencapaian tim yang militan ini hanya akan mampu dicapai dengan menghilangkan individualisme dan egoisme karena egoisme dan individualisme akan menjadi penyebab terjadinya kesenjangan dalam sebuah organisasi yang pada akhirnya akan mengurangi loyalitas dari anggota, disamping juga tetap mengindahkan hak-hak manusia sebagai mahluk pribadi.

Dan, organisasi sosial ini termasuk organisasi informal. Organisasi informal dapat diahlikan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Jadi, begitu penting arti organisasi bagi organisasi diatas, karena dengan organisasi dapat melakukan kegiatan yang sangat bermanfaat atau diperlukan oleh masyarakat sekitar, contohnya dalam memerangi narkoba yang semakin marak dikalangan remaja lingkungan sekitar. Maka dari itu, sangatlah diperlukan organisasi sosial seperti ini untuk membantu para warga.

Dan, untuk organisasi diatas termasuk kedalam fungsi manajemen yaitu pengorganisasian (oraganizing). Fungsi dari pengorganisasian (organizing) adalah merupakan proses penyusunan pembagian kerja kedalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat. Fungsi ini dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan, dan pembagian kerja yang tepat. Selain itu, hatus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secar objektif. Sedangkan, dalam proses pelaksanaannya termasuk dalam Controlling(pengendalian), yaitu merupakan rangkaian yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan, dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Fungsi ini sangat penting untuk mengetahui sampai dimana hasil yang sudah dilaksanakan. Selain itu, dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya. Dari organisasi sosial diatas termasuk kedalam model dasar organisasi, yaitu dapat masuk kedalam struktur hirarki dan lini. Model struktur hirarki berupa bagan, sedangkan model lini adalah wewenang perintah langsung dari fungsi dalam organisasi, biasanya digambarkan dengan garis lurus. Tetapi, lebih tepatnya organisasi ini termasuk kedalam model dasar lini.

0 komentar:

Posting Komentar