Para pelaku bursa saham terkemuka, Wall Street, di New York, Amerika Serikat (AS) heboh setelah indeks harga saham Dow Jones "terjun bebas" nyaris sebesar 1.000 poin. Muncul dugaan bahwa anjloknya indeks itu tidak saja karena kekhawatiran investor atas krisis utang di Yunani, melainkan akibat ada pialang yang salah ketik.
Untungnya indeks Dow bisa terangkat kembali. Di akhir transaksi pada Kamis sore waktu New York, indeks Dow hanya turun 347,80 poin (3,2%) menjadi 10.520. Itu pun termasuk penurunan yang cukup besar bagi kelompok harga saham blue chips tersebut.
Indeks Standard & Poor's 500 melemah 37,75 poin (3,2%) menjadi 1.128,15. Begitu pula dengan indeks komposit Nasdaq, turun 82,65 poin (3,4%) menjadi 2.319,64.
Namun pengelola dan para pelaku pasar saham Wall Street sempat terkaget-kaget melihat indeks Dow turun hampir 1.000 poin (mendekati sepersepuluh dari indesk total) hanya dalam kurun waktu kurang dari setengah jam. Itu merupakan penurunan terbesar yang dialami Dow selama transaksi.
Seperti beberapa hari terakhir, indeks-indeks di Wall Street dalam transaksi Kamis sudah diperkirakan terus menurun menyusul masih khawatirnya para investor atas potensi penularan krisis utang Yunani yang dapat berdampak buruk bagi ekonomi Eropa dan, pada akhirnya, mancanegara.
Namun, pada sesi perdagangan siang, terjadi penurunan yang tidak biasa pada indeks Dow. Kelompok saham pelaku industri terkemuka di AS itu sempat terlihat anjlok 998,50 poin sebelum akhirnya perlahan-perlahan kembali naik pada sesi sore. Terakhir kali indeks Dow terjun bebas adalah pada 15 Oktoober 2008. Di masa-masa puncak krisis keuangan saat itu, indeks Dow jomplang 780,87 poin.
Para pelaku pasar pun sempat pucat pasi melihat data itu. Mereka juga mengerubungi layar-layar televisi, mencari tahu ada peristiwa apa yang bisa membuat indeks Dow turun secara dahsyat. "Saya pun jatuh dari kursi. Sepertinya kita sudah di luar kendali," kata Jack Ablin, pialang dari Harris Private Bank di Chicago.
Muncul dugaan penurunan tajam ini bukan semata-mata akibat krisis Yunani, melainkan adanya kesalahan dalam transaksi jual saham lewat sistem komputer. Pengawas bursa sedang menyelidiki kabar bahwa ada seorang pialang yang salah mengetik tombol komputer. Trader itu bermaksud melepas saham sebesar US$16 juta, namun yang dia ketik adalah US$16 miliar.
Kesalahan itu cukup memicu aksi lepas saham besar-besaran. Kekhilafan tersebut tampaknya segera diperbaiki. Pengelola bursa saham New York (Wall Street) menyatakan tidak ada gangguan dengan sistem komputer utama, namun tidak menjelaskan apakah benar ada pialang yang melakukan kesalahan ketik.
Komisi Sekuritas dan Pasar Modal (SEC) menyatakan tengah menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di balik anjloknya indeks Dow. Badan pengawas itu "tengah bekerjasama dengan bursa untuk melakukan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi investor," kata SEC.
"Menurut saya mesin [komputer] sempat mengambil alih situasi. Tidak banyak interaksi manusia pada sistem itu," kata Charlie Smith dari Fort Pitt Capital Group. "Kita tahu bahwa perdagangan dengan sistem otomatis bisa seenaknya dan menurut saya itulah yang terjadi hari ini," lanjut Smith.
Banyak investor profesional dan trader di Wall Street menggunakan program-program komputer khusus untuk jual-beli saham partai besar. Program itu menggunakan model matematika yang didesain untuk menampilkan harga saham yang terbaik bagi seorang trader.
Namun, sering pula pergerakan angka dari program komputer itu sangat cepat, tergantung dari intensitas
sumber:VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar