Resistensi (penolakan) insulin biasanya terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Tapi studi terbaru menemukan orang sehat sekalipun bila kurang tidur satu malam saja bisa mengalami resitensi insulin.
Resistensi insulin adalah suatu kondisi dimana sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap efek penurunan glukosa pada hormon insulin. Obesitas adalah salah satu penyebab resistensi insulin.
Tapi menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (JCEM), kurang tidur satu malam saja dapat memicu terjadinya resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
"Waktu tidur yang singkat pada masyarakat Barat dalam dekade terakhir ini, menyebabkan peningkatan prevalensi resistensi insulin dan diabetes tipe 2," ujar Esther Donga, MD Medical Center Universitas Leiden di Belanda dan penulis penelitian, seperti dilansir dari Medicalnewstoday, Jumat (7/5/2010).
Menurut Donga, hubungan antara peningkatan jumlah waktu tidur yang singkat dan prevalensi diabetes tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Temuannya menunjukkan bahwa tidur malam yang singkat memiliki pengaruh yang lebih besar dari regulasi metabolik pada penemuan sebelumnya.
Studi sebelumnya telah menemukan bahwa penurunan durasi tidur selama beberapa malam mengakibatkan gangguan toleransi glukosa.
Tapi studi yang dilakukan Donga adalah studi pertama yang meneliti efek kurang tidur satu malam pada sensitivitas insulin.
Dalam studi ini, peneliti mengamati sembilan orang yang sehat, setelah tidur malam normal (sekitar delapan jam), dan setelah empat jam tidur malam.
Sensitivitas insulin setiap peserta penelitian diukur dengan menggunakan metode klem euglycemic hyperinsulinemic.
Metode ini menggunakan kateter untuk infus glukosa dan insulin ke dalam aliran darah dan kemudian menentukan sensitivitas insulin dengan mengukur jumlah glukosa yang diperlukan untuk mengkompensasi tingkat insulin meningkat tanpa menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah).
"Data kami menunjukkan bahwa sensitivitas insulin tidak tetap orang yang sehat, namun tergantung pada durasi tidur di malam sebelumnya," kata Donga.
Donga mengatakan bahwa efek negatif dari tidur malam yang singkat pada toleransi glukosa yang diproduksi, setidaknya terjadi hanya dengan kurang tidur satu malam.
Dia juga menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi apakah intervensi yang bertujuan meningkatkan durasi tidur mungkin bermanfaat dalam menstabilkan tingkat glukosa pada pasien dengan diabetes.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar