Internet menawarkan beragam konten menarik, termasuk tayangan film. Kemudahan mendapatkan berbagai konten tersebut membuat banyak orang kini lebih suka menikmati tayangan film secara virtual, ketimbang membeli dan menyimpannya dalam bentuk keping DVD.
Hal ini mungkin terjadi di seluruh dunia, seiring dengan kian pesatnya perkembangan internet. Contoh kasus, sebuah hasil analisa di Inggris mengenai dampak internet terhadap pemutar DVD menyebutkan, penjualan pemutar DVD merosot hingga ke titik terendahnya selama tujuh tahun.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, Senin (3/5/2010), pada masa kejayaannya di 2007, pemutar DVD sanggup terjual hingga 7,3 juta unit di seluruh Inggris. Kejayaan itu kini mulai terusik oleh kepopuleran internet. Tahun lalu, penjualan unit pemutar DVD menurun hinga menjadi 5,7 juta unit. Menurut perusahaan riset Mintel, ini adalah titik terendah sejak tahun 2003. Mereka memperkirakan, pada 2014 mendatang, angka ini masih terus akan merosot hingga 4,5 juta unit saja.
Kehadiran teknologi Blu-Ray pada DVD, sedikit membantu mengangkat penjualan DVD dari keterpurukannya. Namun itu pun tidak berpengaruh cukup besar. DVD yang dapat merekam sempat menjadi idola baru para penikmat film, namun tak lama kemudian segera tergantikan oleh sistem perekaman menggunakan Sky Plus dan perekam video digital, serta tayangan TV online semisal BBC iPlayer dan situs sejenis lainnya.
Generasi muda di Inggris saat ini, mengandalkan layar kesayangan (komputer) mereka terhubung langsung dengan internet, terutama ke situs-situs video favorit seperti Youtube atau situs unduh film baik yang legal maupun ilegal. Dengan demikian, prediksi para analis bahwa internet akan menggusur keberadaan pemutar DVD, bisa jadi ada benarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar